Senin, 27 Juni 2011

Refleksi Kebangsaan dan Demokrasi (bagian keempat)


Masalah yang Menjadi Perhatian

Oleh: Lendy W Wibowo

Jika praktik kerja fasilitator gagal dihadirkan sebagai upaya penyadaran (istilah dalam dunia pemberdayaan) ataupun perbincangan berperspektif (kaidah berpikir kritis), maka praktik akan berjarak atau bahkan kehilangan perspektif. Hal itulah fase/tahapan perkembangan teknis masyarakat (Parson), akan gagal menjangkau relasi fungsional yang utuh, yakni ketika suatu peran dilakukan tidak hanya sebatas atas rumusan tupoksi tetapi juga melibatkan akal sehat, analisa suatu masalah, dan pemihakan/ideologi yang menjadi dasar keyakinan.

Disini ada masalah mendasar mengenai kegagalan merefleksikan atas tugas dan pekerjaan sehari-hari. Pekerjaan yang dilakukan secara rutin gagal direfleksikan terhadap nilai-nilai dasar yang seharusnya melekat pada dunia pemberdayaan. Diantara nilai dasar itu adalah nilai dasar tentang kebangsaan dan demokrasi. Menyadari adanya kebutuhan pemahaman dinamis bahwa praktek kerja sehari-hari memberikan kontribusi terhadap bangunnya kesadaran kritis atas nilai kebangsaan dan demokrasi menjadikan elan vital para pelaku pemberdayaan. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar